Rabu, 15 Mei 2019

I. PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Iktiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupannya, baik itu morfologi, anatomi, populasi, predator dan persaingan serta semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan ikan. Iktiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan erat dengan perikanan karena iktiologi mampu memberikan gambaran mengenai ikan dengan lengkap baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu banyak kepentingan dari dunia perikanan yang dipelajari dapat di pecahkan dengan bersumber dari iktiologi.
Morfometrik adalah suaru metode yang dilakukan untuk mengukur bagian-bagian tertentu pada tubuh ikan. Pengukuran yang dilakukan pada ikan untuk mengetahui karakteristik ikan antara lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip, dan diameter mata.
Ikan merupakan organisme yang hidup di dalam air, bernafas menggunakan insang dan memiliki sirip untuk berenang. Ikan terbagi atas tiga bagian yaitu kepala, badan dan ekor. Pada dasarnya bentuk luar ikan dapat berubah-ubah, hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kebiasaan makan dan cara hidup ikan tersebut. Cepat lambatnya  pertumbuhan ikan juga tergantung dari jenis ikan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu di lakukan praktikum mengenai morfologi Ikan Layang (Decapterus ruselli) dan Ikan Pisang Pisang Merah        (Caesio crhysosonus).

B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pratikum ini yaitu untuk memperkenalkan metode atau cara menghitung berbagai ukuran ikan yang dapat digunakan dalam identifikasi ikan dan kuantifikasi morfologi ikan.
Manfaat pratikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengenal bagian-bagian dari ikan.

II.  TINJAUAN PUSTAKA
A.    Klasifikasi
Klasifikasi ikan Layang (Decapterus ruselli), (Bleeker, 1851) dalam       Kimura S. (2013) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia                                   
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Carangidae
Genus : Decapterus
Species : Decapterus ruselli

Gambar 1. Ikan Layang (D. ruselli)
(Sumber: Dok. pribadi, 2017)






Klasifikasi ikan Pisang-pisang Merah (Casio crhysosonus) menurut      Rahardjo et al., (2010), adalah sebagai berikut:
Kingdom :  Animalia
Phylum :  Chordata 
Class : Actinopterygii
Order : Perciformes
                                                Family : Lutjanidae
Genus : Pterocaesio
Species :  Caesio crhysosonus







Gambar 2. Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus)
(Sumber: Dok. pribadi, 2017)


B.     Morfologi dan Anatomi
Bentuk luar (morfologi) suatu jenis ikan, sering kali berubah sejak ikan menetas sampai ikan tersebut mati. Bentuk tubuh ikan banyak macamnya, seperti kerucut, bentuk pipih, bentuk picak, bentuk bulat, bentuk pipa, bentuk pita, bentuk anak panah, bentu selar, bentuk bulat, dan bentuk kotak.
Morfologi adalah bentuk luar suatu organisme. Morfologi merupakan salah satu ciri yang mudah dilihat dalam mempelajari organisme. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan, sehingga bentuk dan bagian-bagian tubuh bervariasi. Morfologi setiap jenis ikan dapat menunjukan kedekatan kekerabatannya. Kedekatan kekerabatan tersebut dapat dilihat dari kemiripan-kemiripan dan perbedaan karakter morfologi ikan. karakter ikan tersebut mencangkup bentuk tubuh dan semua bagian-bagian tubuh serta struktur tubuh ikan dalam, (Nadia, 2014).
Ikan Layang (D. ruselli) berbentuk gepeng dan agak memanjang dan memiliki sirip dada yang berbentuk falcate (selalu berubah sesuai dengan umur) dan ujung sirip mencapai awal sirip punggung kedua. Sirip tambahan pada Ikan Layang terdapat pada bagian belakang sirip punggung dan sirip dubur. Bagian atas tubuh Ikan Layang berwarna agak biru kehijauan dan bagian bawah keperakan, sirip-siripnya kekuningan atau kecoklatan, (Kimura S. 2013).
Ikan Layang (D. ruselli) memiliki bentuk tubuh yang  agak pipih dan berbentuk seperti cerutu, sirip dada pada Ikan Layang lebih pendek dari panjang kepala, maxilla hampir mencapai lengkung mata terdepan, Ikan Layang (D. ruselli) apabila masih dalam keadaan segar seluruh tubuhnya masih berwarna merah jambu, dan pada bagian belakang tutup insangnya tedapat totol hitam, (Burhanuddin, 2010).

Ikan Pisang Pisang Merah memiliki Bentuk badan memanjang, terlihat langsing, sisik-sisik kecil dan ctenoid. dahi dan penutup insang bersisik, mulut ikan Pisang-pisang Merah kecil sehingga dapat disembulkan, sirip punggung berjari-jari keras dan lemah, sisik-sisik diatas dan dibawah urat sisi tersusun horizontal.  Pada bagian pangkal sirip punggung dan dubur hampir setengahnya di tutupi sisik. Ikan Pisang Pisang Merah termaksud ikan yang buas. Ikan Pisang Pisang Merah, bentuk tubuhnya kecil serta berwarna merah dibagian badannya terdapat sisik yang sedikit berwarna putih, ekor ikan ini berwarna merah dan bentuk agak runcing, ikan ini juga memiliki sirip perut, sirip dada, sirip dubur dan sirip ekor, (Marsholl, 2012).   

C.    Habitat dan Penyebaran
Habitat merupakan tempat tinggal suatu jenis ikan yang alami baik berkelompok maupun individu. Habitat setiap jenis ikan berbeda-beda disetiap perairan, mulai dari perairan air tawar, payau maupun air laut. Macam-macam tempat tinggal ikan seperti di karang, lumpur maupun di pesisir pantai.
Ikan Layang (D. ruselli) hidup diperairan lepas pantai, kadar garam tinggi, membentuk gerombolan besar, dapat mencapai panjang 30 cm, umumnya 20-25 cm. termasuk pemakan plankton, penangkapan dengan payang, jala lompo, jaring insang, purse seine, pukat langgar, pukat banting. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, asin rebus (pindang), harga sedang. Daerah penyebaran; Laut Jawa, Selat Makassar, Selayar, Ambon, Selat Bali, Selat Sunda, Selat Madura, Selat Malaka, Laut Flores dan Arafura, (Genisa, 2009).
Ikan Layang dapat hidup di perairan  yang memiliki kadar garam yang cukup tinggi (32–34 promil) dan menyukai  perairan yang jernih. Ikan Layang banyak tertangkap pada perairan yang cukup jauh, sekitar 20–30 mil  dari pantai. Informasi yang diketahui tentang migrasi ikan, tetapi ada kecenderungan bahwa pada siang hari gerombolan ikan bergerak ke lapisan air yang lebih dalam dan malam hari kelapisan atas perairan yang lebih. Dilaporkan bahwa ikan ini banyak dijumpai pada  kedalaman 45–100 meter. Penyebaran Ikan Layang di perairan Indonesia,           (John, 2013).
Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus) hidup bergerombol di daerah pantai, ikan buas, makanannya in-vertebrata, dapat mencapai 28, panjang 20 cm, umumnya 15 cm. Tergolong ikan pelagis, karang, penangkapan dengan muroami, soma malalugis, jaring klotok, kadang-kadang masuk bubu, dipasarkan dalam bentuk segar, asin-kering, harga sedang. Daerah penyebaran; perairan dangkal perairan karang, seluruh lndanesia, (Genisa, 2009).
D. Fisiologi dan Reproduksi
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi dan cara kerja dari organ dan jaringan serta sel-sel dari organisme ikan tersebut. Kondisi fisiologi pada ikan sangat tergantung dengan lingkungannya.
Ikan Layang memiliki perbedaan anatara jantan dan betina, selama penelitian  dilakukan, ditemukan perbedaan bobot tubuh antara ikan layang jantan dan betina. Ikan Layang jantan memiliki panjang 182-317 mm dengan kisaran bobot tubuh 58-291 g. adapun ikan layang betina juga ditemukan memiliki kisaran panjang total yang sama dengan kisaran ikan layang jantan yakni 182-317 mm dengan kisaran bobot 57,54-291,08 g. ikan betina memiliki nilai indeks kematangan gonad yang relative lebih besar dibandingkan dengan indeks kematangan gonad jantan,               (Rahardjo et al., 2010).
Pada umumnya Ikan Pisang-Pisang Merah jantan maupun betina memiliki perbedaan pada organ reprosuksinya atau dioecious. Ikan Pisang-Pisang Merah dalam proses reproduksinya, pembuahan terjadi di luar atau eksternal yaitu pembuahan telur oleh sperma berlangsung di luar induk betina. Pola rasio kelamin Ikan Pisang-Pisang Merah dengan ukuran panjang ikan, Ikan Pisang-Pisang Merah tergolong kedalam kelompok yang terdiri dari ikan betina yang matang gonad lebih awal dan biasanya akan mati duluan dari pada jantan, sehinga ikan-ikan yang besar terdiri dari ikan betina muda dan jantan yang berukuran besar, (Nugraha, 2012).
E. makanan dan Kebiasaan Makan
Ikan adalah makhluk hidup yang membutuhkan makanan dalam kehidupannya sebagai sumber energi dan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi dalam kehidupannya. Pada perairan bebas sumber makanan untuk ikan telah tersedia secara alami.
Makanan Ikan Layang (D. ruselli) biasa memakan plankton, terutama pada jenis-jenis zooplankton. Beberapa kasus ikan Layang tidak mutlak tergantung pada zooplankton, kadang Ikan Layang juga memakan ikan-ikan yang berukuran kecil, tetapi pada umumnya Ikan Layang memiliki makanan utama adalah potongan udang yang berukuran kecil dan jenis-jenis Crustacea seperti Copepoda serta telurnya, Mysidacea, Amphipoda, dan Ostracoda, (Safruddin, 2013).
Ikan Pisang-Pisang Merah merupakan  hewan pemakan daging (karnivora). Makanan ikan pisang-pisang merah berupa hewan yang berada di dasar seperti udang, kepiting, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, polychaeta, cacing dan ikan-ikan kecil. Bentuk mulut Ikan Pisang Pisang Merah seperti tabung sehingga sangat mudah untuk menelan mangsanya, (Nugraha, 2012).
F. Nilai Ekonomis
Ikan Layang (D. ruselli) merupakan ikan yang cukup digemari oleh masyarakat karena banyak mengandung gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Hal ini diketahui dengan dilakukannya penelitian terhadap 100 gr ikan layang, dengan jumlah yang dapat di makan 180 %. Adapun Ikan Layang memiliki banyak kandungan energi sebesar 109 kk, Protein 22 g, karbohidrat 0 g, lemak 1,7 g, kalsium 50 mg, fosfor 150 mg dan zat besi 2 mg. selain itu di dalam ikan layang juga terkandung vitamin A sebanyak 150 iu, vitamin B 1 0,05 mg dan vitamin C 0 mg, (Kurnia, 2016).
Ikan Pisang Pisang Merah (C. crhysosonus) memiliki nilai ekonomis karena mengandung protein hewani yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ikan ini pula banyak di jual kepasar, baik pasar lokal, antar pulau maupun antar negara untuk menambah nilai keuntungan, (Rahardjo, et al., 2011).

G. Metode Menghitung Ukuran Tubuh Ikan
Metode menghitung ukuran tubuh ikan merupakan suatu metode yang di gunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis ikan. Hal ini di lakukan karena setiap jenis ikan memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pengukuran ikan di ambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
Metode pengukuran pada tubuh ikan bertujuan untuk mengetahui ukuran tubuh suatu ikan. Morfometrik merupakan ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan yang diambil dari satu titik ketitik lain tanpa melalui lengkuangan tubuh. Pengukuran morfometrik dilakuakan karena adanya fariasi ukuran pada setiap tubuh ikan, sehingga memiliki ukuran mutlak yang berbeda-beda. Fariasi tersebut dipengarihi oleh umur, jenis kelamin dan lingkungan hidup ikan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang total tubuh, Panjang standar tubuh, Panjang mulut, panjang kepala, tinggi tubuh, panjang jari-jari sirip dorsal panjang batang ekor dan sebagainya, (Nadia, 2014).
Ikan Layang (D. ruselli) dapat mencapai panjang 30 cm, tetapi pada umumnya 20-25 cm. Termasuk pemakan plankton, penangkapan dengan payang, jala lompo, jaring insang, purse seine, pukat langgar dan pukat banting, (Genisa, 2009).
Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus) dapat mencapai panjang 20 cm, umumnya 15 cm. Tergolong ikan pelagis, penangkapan dengan muroami, soma malalugis, jaring klotok, kadang-kadang masuk bubu. Daerah penyebaran di perairan dangkal dan perairan karang seluruh lndanesia, (Genisa, 2009).
 III. METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Okober 2017 Pukul 15:30-17:30 WITA dan bertempat di Laboratorium Oseanografi GIS dan Remote Sensing, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu oleo, Kendari.
B.     Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1: alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum
No
Alat dan Bahan
Satuan
Kegunaan
1
Alat



-Mistar
Cm
Mengukur tubuh ikan

-Pinset
Buah
Membuka sisik objek

-Baki
Buah
Sebagai wadah objek

-Lap kasar dan Lap halus
Lembar
Membersihkan alat

-Alat tulis
Buah
Menulus hasil pengamatan

-Kamera
Buah
Dokumentasi

-Kaca pembesar
Buah
Melihat objek pengamatan

-Kertas laminating
Lembar
Alas dokumentasi objek
2
Bahan



-Ikan Layang (D. ruselli)
Ekor
Untuk objek pengamatan

-Ikan Pisang Pisang Merah (C. chrysosonus)
Ekor
Untuk objek pengamatan

-Tisu
-
Untuk membersihkan alat objek

-Alkohol 70 %
%
Untuk mensterilkan hasil pengamatan



C.    Prosedur Kerja
Adpun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
-Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan.
-Mengambil Ikan Laying dan Ikan Pisang Pisang Merah yang utuh dan latakkan     di atas kertas laminating.
-Melakukan pengukuran pada Ikan Layang dan Ikan Pisang Pisang Merah.
-Mencatat hasil pengamatan yang telah di lakukan.













 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Morfometrik Ikan
-           Ikan Layang (D. ruselli)

Keterangan :
1.      Panjang Total
2.      Panjang Standar
3.      Tinggi Badan





Gambar 3. Morfometrik  Ikan Layang (D. ruselli)

-          Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus)


Keterangan :
1.      Panjang Total
2.      Panjang Standar
3.      Tinggi Badan






Gambar 4. Morfometrik Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus)

 (Sumber: Dok. pribadi, 2017)
1.      Hasil Pengukuran Tubuh Ikan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Pengamatan Metode menghitung ukuran tubuh ikan
No
MORFOMETRIK
UKURAN INDIVIDU
1
2
1
Berat tubuh
-
-
2
Panjang total (PT)
25 cm
20,8 cm
3
Panjang standar (PS)
18,5 cm
17 cm
4
Panjang kepala
6 cm
6,3 cm 
5
Panjang sebelum sirip dorsal (PsSD)
5 cm
5,2 cm
6
Panjang sebelum sirip pelvic (PsSP)
10,5 cm
11,0 cm
7
Panjang sebelum sirip anal (PsSA)
2,9 cm
3,2 cm
8
Tinggi kepal (TK)
       3,5 cm
4 cm
9
Tinggi badan (TB)
1 cm
1,8 cm
10
Tinggi batang ekor (TBE)
1,5 cm
2,2 cm
11
Panjang batang ekor (PBE)
1 cm
1,2 cm
12
Diameter mata (DM)
2,2 cm
1,3 cm
13
Jarak mata ke tutup insang (JMTI)
1,3 cm
0,8 cm
14
Panjang hidung
3 cm
3 cm
15
Lebar badan (LB)
6,5 cm
9,5 cm
16
Panjang dasar sirip dorsal (PDSD)
2 cm
3,8 cm
17
Panjang dasar sirip anal (PDSA)
2,5 cm
0,9 cm
18
Panjang dasar sirip pelvic (PDSPe)
0,8 cm
1 cm
19
Panjang dasar sirip pectoral (PDSP)
3,3 cm
4,5 cm
20
Panjang sirip ekor bagian atas (PSEBT)
2,5 cm
4,3 cm
21
Panjang sirip ekor bagian bawah (PSEBB)
0,5 cm
1 cm
22
Panjang moncong (PM)
1,9 cm
1 cm 
23
Panjang maxilla (PMa)
5,5 cm
1 cm
24
Panjang premaxilla (PPa)

25
25
Jumlah jari-jari sirip dorsal
a.       a. Jari-jari keras
b.      b. Jari-jari lemah
8
11
26
Jumlah jari-jari sirip anal
a.       a. Jari-jari keras
b.      b. Jari-jari lemah
7
14
27
Symbol/Rumus sirip dorsal


28
Simbol/ Rumus sirip anal
5



6
9
Keterangan:
1.             ikan Layang (D. ruselli)
2.            Ikan Pisang-pisang merah (C. crhysosonus)
A.  Pembahasan
Metode pengukuran pada tubuh ikan bertujuan untuk mengetahui ukuran tubuh suatu ikan. Morfometrik merupakan ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan yang diambil dari satu titik ketitik lain tanpa melalui lengkuangan tubuh. Pengukuran morfometrik dilakuakan karena adanya fariasi ukuran pada setiap tubuh ikan, sehingga memiliki ukuran mutlak yang berbeda-beda. Fariasi tersebut dipengarihi oleh umur, jenis kelamin dan lingkungan hidup ikan. Metode pengukuran standar ikan antara lain panjang total tubuh, Panjang standar tubuh, Panjang mulut, panjang kepala, tinggi tubuh, panjang jari-jari sirip dorsal panjang batang ekor dan sebagainya, (Nadia, 2014).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam praktikum ini, bagian-bagian tubuh ikan yang diukur yaitu panjang total tubuh ikan, panjang baku, tinggi badan, panjang batang ekor, tinggi batang ekor, tinggi sirip punggung atau dubur, panjang jari-jari sirip, panjang jari-jari sirip dada yang terpanjang, panjang kepala, lebar kepala dan lebar pembukaan mulut ikan.
Ikan Layang (D. ruselli) memiliki panjang total 25 cm, panjang standar 18,5 cm, panajng kepala 6 cm, panjang panjang, tinggi kepala 2,9 cm, tinggi badan 3,5 cm, lebar badan 3 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Genisa (2009) yang menyatakan bahwa, Ikan Layang (D. ruselli) dapat mencapai panjang 30 cm dan termasuk pemakan plankton, penangkapan dengan payang, jala lompo, jaring insang, purse seine, pukat langgar dan pukat banting.
Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus) memiliki panjang total 20,8 cm, panjang standar 17 cm, panjang kepala 6,3 cm, tinggi kepala 3,2 cm, tinggi badan 4 cm, lebar badan 3 cm. Hal ini sesuai dengan pendapat Genisa (2009) yang menyatakan bahwa, Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus) dapat mencapai panjang 20 cm dan tergolong ikan pelagis, penangkapan dengan muroami, soma malalugis, jaring klotok, kadang-kadang masuk bubu. Daerah penyebaran di perairan dangkal dan perairan karang seluruh indanesia.
 V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum tentang morfologi Ikan Layang dan Ikan Pisang Pisang Merah, maka dapat ditarik simpulan yaitu, Ikan Layang (D. ruselli) memiliki,panjang total 25 cm, panjang standar 18,5 cm, panajng kepala 6 cm, tinggi kepala 2,9 cm, tinggi badan 3,5 cm dan tinggi batang ekor 1 cm.
Ikan Pisang-Pisang Merah (C. crhysosonus) memiliki panjang total 20,8 cm, panjang standar 17 cm, panjang kepala 6,3 cm, tinggi kepala 3,2 cm, tinggi badan 4 cm, tinggi batang ekor 1,8 cm, panjang batang ekor 2,2 cm dan Lebar badan 3 cm.
B. Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya agar kelompok praktikum harus lebih tepat waktu lagi sehingga tidak ada yang terlambat seperi minggu lalu dan proses praktikum dapat berjalan dengan lancar.